Memiliki keturunan adalah suatu hal yang sangat didambakan bagi setiap pasangan suami istri, dengan memiliki keturunan kehidupan rumah tangga akan semakin lengkap. Untuk itu perencanaan kehamilan sangatlah diperlukan, persiapan kehamilan harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya sehingga kehamilan akan normal dan bayi yang dilahirkan dalam kondisi normal dan sehat. Sebelum merencanakan kehamilan, penting bagi Anda untuk mempersiapkan banyak hal, termasuk kondisi kesehatan fisik dan mental. Kesehatan Anda sebelum hamil ini bahkan sangat memengaruhi kondisi saat hamil, dan perkembangan bayi nantinya. Untuk itu, cek kesehatan sebelum hamil sangat diperlukan.
Berikut ini berbagai jenis pemeriksaan kesehatan pra-kehamilan, yang bisa dikonsultasikan pada dokter :
- Pemeriksaan Kesehatan Seksual
Sebelum hamil, kesehatan seksual menjadi hal pokok yang penting untuk diketahui kondisinya. Untuk Anda yang baru menikah, sebaiknya lakukan pemeriksaan penyakit menular seksual sebelum Anda berencana memiliki anak. Penyakit menular seksual tanpa gejala adalah salah satu penyakit menular seksual paling umum yang dianggap berisiko hingga 70 persen mengakibatkan penyakit radang panggul, penyebab utama infertilitas. Penyakit menular seksual juga dapat memengaruhi ovulasi, dan jika kehamilan Anda berhasil, infeksi ini dapat menyebabkan keguguran atau kehamilan ektopik, yang diperiksa dalam pemeriksaan ini tidak hanya istri tetapi juga suami.
Anna Furse, penulis “The Infertilitas Companion” mengatakan, hormon reproduksi dapat dipengaruhi oleh hormon kecemasan. Jadi, cobalah lebih santai. Mengekspresikan emosi Anda dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesuburan pada pria maupun wanita. Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa mereka yang bisa lebih mudah memiliki anak adalah mereka yang mengekspresikan emosi mereka ketika berhadapan dengan stres.
Lingkungan ternyata juga memengaruhi kondisi kesehatan Anda untuk mempersiapkan kehamilan. Batasi atau usahakan hindari paparan zat kimia, berbentuk gas atau cair. Hindari juga lingkungan berpolusi. Pakailah masker bila harus berada di lingkungan tersebut. Hindari untuk membakar sampah, terutama kertas atau plastik secara langsung. Pilihlah makanan organik, dan pastikan Anda mencuci bersih dan mengupas semua buah dan sayuran yang dikonsumsi, serta batasi makanan mentah.
Yang diperiksa meliputi kadar hemoglobin, hematokrit, sel darah putih (leukosit) dan faktor pembekuan darah (trombosit). Lewat pemeriksaan ini dapat diketahui apakah Anda mengalami anemia, infeksi, atau ganguan faktor pembekuan darah. Gambaran Darah Tepi. Tes ini menunjukkan apabila ada proses hemolitik berupa sterositosis, polikromasi maupun poikilositosis, sel eritrosit berinti, retikulositopenia pada awal anemia. Tekanan Darah. Tekanan darah ibuhamil perlu diketahui. Bila ibuhamil memiliki tekanan darah sistolik melebihi dari 140 mmHg. Bila hal ini terjadi maka ada kemungkinan ia menderita hipertensi dalam kehamilan yang disebut preeklampsia atau eklampsia.
- Golongan darah dan Rhesus
Setiap orang terlahir dengan golongan darah (A,B, AB, atau O) dan faktor Rhesus (+) atau (-). Sekitar 90% perempuan Asian memiliki Rhesus (+). Masalah akan timbul bila ibu memiliki Rhesus (-) dan ayah memiliki Rhesus (+), sementara si janin memiliki Rhesus (+). Janin Rhesus (+) pada ibu Rhesus (-) akan menimbulkan inkompatibilitas Rhesus yang bisa mengakibatkan kematian pada janin. Dengan mengatahui Rhesus sebelum hamil, dokter Anda dapat segera mengatasinya.
Hepatitis B merupakan penyakit yang ditularkan melalui darah dan kontak seksual. Bisa HBsAg Anda (-), Anda dapat menjalankan vaksinasi yang diberikan 3x sebelum Anda hamil. Penyuntikan dilakukan 3 kali untuk memastikan kadar antibodi yang terbentuk cukup dan bertahan seumur hidup. Sedangkan bila HBsAg Anda (+), Anda tidak boleh malakukan vaksinasi tetapi bayi Anda harus segara divaksinasi setelah lahir.
Singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex Virus. Infeksi TORCH sebaiknya diketahui sebelum Anda memutuskan memiliki anak, karena infeksi saat kehamilan dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan bawaan pada bayi.
Tes ini berguna untuk mengetahui adanya infeksi atau sel-sel tidak normal yang dapat berubah menjadi sel kanker, sehingga dapat segera dilakukan tindakan pencegahan. Tes ini penting dilakukan oleh wanita-wanita yang aktif secara seksual untuk mendeteksi dini kanker leher rahim. Caranya adalah dengan melalui pengambilan contoh sel-sel leher rahim untuk dianalisa di laboratorium.
Periksa gula darah dilakukan sewaktu puasa dan tidak puasa. Kedua pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah Anda mengidap diabetes mellitus, atau setidaknya memiliki kelainan yang dapat berkembang menjadi diabetes mellitus, seperti intoleransi glukosa.
Pemeriksaan VDRL (Veneral Diseases Research Laboratory) merupakan screening untuk sifilis, penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual. Janin yang terinfeksi dapat mengalami gejalanya saat lahir atau beberapa bulan setelah lahir. Gejalanya berupa pembesaran hati dan limpa, kuning, anemia, lesi kulit, pembesaran kelenjar getah bening dan gangguan sistem saraf. Pengobatan terhadap sifilis sebelum kehamilan bisa mencegah bayi terkena kongenital.
Pemeriksaan urin berguna untuk mengetahui infeksi saluran kemih dan adanya darah, protein, dilirubin atau gula dana urin yang menunjukkan adanya penyakit tententu.
Perlu dilakukan terutama bila ada riwayat di keluarga Anda atau pasangan yang mengalami kecacatan secara genetika, seperti down syndrome, thalassemia dan hemofilia. Untuk mengetahuinya, Anda dan pasangan bisa memeriksakan sampel darah masing-masing di laboratorium khusus genetika (di Jakarta terdapat Lembaga Genetika Eijckman).
Untuk mengetahui adanya infeksi HIV, karena jika hasilnya positif, dokter akan menyarankan Anda untuk tidak hamil karena infeksi HIV sangat membahayakan keselamatan janin. Tes HIV biasanya menggunakan sampel darah Anda untuk dicek oleh pihak laboratorium.